5 Film Paling Inspiratif untuk Pendidikan

Manusia itu makhluk visual. Menurut data, sekitar 70 persen reseptor sensorik ada di mata, dan hampir 50 persen otak kita terlibat dalam proses visual.

Nah, itulah yang membuat otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat dibanding teks. Itu juga yang membuat film bisa menjadi alat penyebar informasi sekaligus pembelajaran yang sangat efektif.

Dengan film, cuma butuh duduk manis, sembari ditemani cemilan dan minuman, kita sudah mendapat banyak informasi yang berharga. Apalagi jika yang ditonton adalah film-film tentang pendidikan.

Nah, bicara tentang pendidikan, ada banyak loh film-film yang mengangkat tema pendidikan. Menarik dan inspiratif. Ini beberapa di antaranya.

3 Idiots (2009)

Film Bollywood yang dirilis pada 2009 ini bercerita tentang tiga mahasiswa teknik, Rancho (Aamir Khan), Farhan (R Madhavan), dan Raju (Sharman Joshi), yang menggugat sistem pendidikan di kampusnya.

Film ini mengkritik sistem pendidikan yang terlalu menekankan nilai akademis dan hasil ujian, serta mengabaikan kreativitas, minat pribadi, dan pembelajaran yang sebenarnya.

Rancho, karakter utama, mengajarkan pentingnya mengejar apa yang kita cintai dan tidak hanya mengikuti jalur yang telah ditentukan oleh norma sosial.

Film ini menggugat sistem pengajaran yang kaku, sistem kompetisi yang menciptakan tekanan bagi murid, dan orientasi pendidikan yang menjauhkan orang dari minat aslinya. Bahwa dalam pembelajaran, memahami lebih penting ketimbang hafalan.

Dead Poet Society (1989)

Film keren ini bercerita tentang 7 orang murid di sebuah sekolah elit model asrama. Sekolah ini sangat ketat, disiplin, memelihara tradisi, dan berorientasi sukses.

Seorang guru pengganti, John Keating (Robin Williams), pelan-pelan mengubah paradigma sekolah itu. Ia memperkenalkan cara mengajar baru yang lebih egaliter, tidak kaku, dan membebaskan murid-muridnya.

Anak-anak itu punya kelompok klandestin bernama Dead Poet Society. Setiap hari mereka menyelinap ke gua kecil dekat sekolah untuk membaca puisi bersama-sama.

Lambat laun, para siswa mulai mengeksplorasi puisi, seni, dan cara hidup yang berbeda dari norma yang diajarkan oleh sekolah dan keluarga mereka. Dan, bisa diguna, pendekatan ini berbenturan dengan sekolah dan orangtua siswa.

Satu aksi monumental dalam film ini adalah ketika John menyuruh murid-muridnya berdiri di atas meja, agar bisa melihat dunia secara berbeda, merobek daftar isi, dan menemukan identitas dan minat belajar masing-masing.

Freedom Writers (2017)

Film bercerita tentang seorang guru baru, Erin Gruwell (Hilary Swank), yang menangani kelas “buangan” berisi anak-anak nakal yang terlibat geng jalanan.

Mengambil latar Amerika Serikat 1990-an yang dikoyak konflik rasialisme, film ini menunjukkan bagaimana Erin mengubah paradigma berpikir muridnya agar keluar dari kekangan konflik dan jebakan rasisme.

Dia memulai dengan meminta semua murid menulis secara bebas pengalaman pribadi dan sosialnya. Dia juga menjadikan buku Anne Frank, The Diary of Anne Frank, sebagai rujukan untuk membuka cara pandang anak muridnya bahwa betapa tidak bermanfaatnya konflik dan perang.

Dengan metode pengajaran inovatif dan empati, Gruwell berhasil membangun hubungan dengan murid-muridnya yang berasal dari latar belakang sangat berbeda.

Dia mendorong mereka untuk menulis jurnal pribadi tentang pengalamannya. Film ini menyoroti kekuatan pendidikan sebagai alat untuk mengubah cara pandang siswa dan mengatasi konflik.

Taare Zameen Par (2007)

Film ini bercerita tentang seorang anak berkebutuhan khusus, Ishaan. Dia menderita disleksia, yang mengganggu kemampuannya membaca dan menulis.

Model pendidikan sekolah yang kaku, tak ubahnya kanebo kering, tak bisa memahami kebutuhannya. Ditambah orangtuanya yang hanya tahu anaknya harus pintar dan berprestasi.

Beruntung, ada seorang guru baru, Ram Nikumbh (Aamir Khan), yang memahami anak itu dan memperkenalkan gaya mengajar yang berbeda. Nikumbh membantu Ishaan mengatasi kesulitan belajar, mengembalikan rasa percaya dirinya, dan mengenali bakatnya.

Dalam mengajar, pak guru Nikumbh terkadang bernyanyi, bermain seruling, bercerita tentang tokoh-tokoh besar, dan bermain bebas di alam raya. Cara-cara itu berhasil membuat anak-anak bisa belajar dengan riang gembira, tanpa kekangan.

Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti pentingnya memahami kebutuhan individu dalam pendidikan, metode pengajaran yang inovatif dan riang gembira, serta bagaimana pendidikan seharusnya mengembangkan bakat dari si anak.

The Great Debaters (2007)

Film ini bercerita tentang sebuah sekolah kulit hitam bernama Wiley College. Sekolah ini punya klub debat yang diasuh oleh seorang guru progresif, Melvin B. Tolson (Denzel Washington).

Mengambil latar sosial AS saat dikoyak oleh krisis depresi besar sekaligus rasisme, klub debat Wiley College menghadapi berlapis-lapis rintangan untuk mengikuti lomba debat tingkat nasional di tengah konstruksi sosial yang rasialis.

Film ini menggambarkan perjuangan melawan diskriminasi dan ketidakadilan serta keberhasilan mereka dalam mengatasi rintangan untuk meraih kemenangan. Dan hasilnya, klub debat Wiley College bisa menjadi pemenang setelah mengalahkan klub debat dari Universitas Harvard.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prev
Sulaiman Labai, Robin Hood dari Silungkang

Sulaiman Labai, Robin Hood dari Silungkang

Rakyat Inggris punya kisah Robin Hood, seorang bandit yang rela mencuri dan

Next
PDB itu Konsep Perang, Apa Masih Relevan?

PDB itu Konsep Perang, Apa Masih Relevan?

Sejak perang dunia ke-II, kemajuan ekonomi diukur dengan sebuah alat yang

You May Also Like
Total
0
Share