Syarat KPR Jangan Beratkan Pengemudi Ojol

Pemerintah melalui Bank Tabungan Negara (BTN) berencana memberikan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) kepada pengemudi ojek online (ojol). Sayangnya, syarat yang diminta sangat memberatkan.

Untuk bisa mendapatkan kredit ini, pengemudi ojol disyaratkan memiliki riwayat tabungan besar dan riwayat penyelesaian orderan tinggi.

Syarat ini tentu berat. Terlebih, sehari-harinya pendapatan ojol tidak pasti dan kecil. Ini terjadi karena perusahaan platform hanya memberi upah murah ke pengemudi ojol, bukan upah minimum yang layak seperti yang selama ini dituntut.

Upah atau pendapatan yang diperoleh pengemudi sehari-hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak. Platform seperti Gojek, Grab, Maxim, Lalamove, Shopee Food, InDrive, hingga Borzo selama ini menerapkan tarif murah dan potongan tinggi untuk setiap orderan yang didapatkan para pekerja.

Karena diupah murah, maka pengemudi ojol terpaksa harus bekerja di atas jam kerja delapan jam, mencapai belasan jam, bahkan ada yang hingga 24 jam. Jam kerja yang panjang dan rawan risiko itu terpaksa diambil demi untuk mencukupi kebutuhan keluarga di rumah.

Kondisi kerja yang tidak layak tersebut terjadi lantaran perusahaan platform mempraktikkan hubungan kemitraan untuk menutupi hubungan kerja yang sesungguhnya terjadi. Dalam hal ini platform atau aplikator menghindar untuk memenuhi hak-hak pekerja, seperti upah minimum layak, upah lembur, jam kerja delapan jam, cuti haid dan melahirkan serta hak-hak lainnya.

Untuk itu, sebelum pemerintah menawarkan KPR kepada pengemudi ojol, sejumlah beleid atau ketentuan harus direvisi. Menjadi tugas pemerintah untuk mewajibkan perusahaan platform mengubah status mitra menjadi pekerja tetap bagi ojol dengan menerbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan yang selama ini dijanjikan.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prev
Pesan Haji Agus Salim untuk Politisi Indonesia: Memimpin Itu Menderita

Pesan Haji Agus Salim untuk Politisi Indonesia: Memimpin Itu Menderita

Bayangkan, Haji Agus Salim, seorang politisi besar yang pernah empat kali

Next
Sekolah-sekolah Alternatif Zaman Hindia-Belanda

Sekolah-sekolah Alternatif Zaman Hindia-Belanda

Sejak itu, ekonomi Hindia-Belanda berkembang pesat

You May Also Like
Total
0
Share