Asal-Usul Istilah “Serangan Fajar”

Menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah, 27 November 2024, ada satu penyakit politik yang patut diwaspadai dan dilawan: serangan fajar.

Merujuk pada situs Pusat Edukasi Anti-Korupsi KPK, “serangan fajar” adalah istilah populer dari politik uang.

Di website yang sama, serangan fajar diartikan sebagai pemberian uang, barang, jasa atau materi lainnya yang dapat dikonversi dengan nilai uang di tahun politik atau saat kampanye menjelang Pemilu.

Muhtadi (2019) mengkategorikan serangan fajar sebagai “strategi retail jual beli suara”. Prakteknya bisa pra-bayar (sebelum hari-H pemilihan) atau pasca-bayar (setelah hari-H pemilihan).

Asal-Usul Istilah

Endik Hidayat (2020) menyebut istilah “Serangan fajar” diambil dari pengalaman sejarah revolusi Indonesia.

Sementara Adrianus Saerong lewat artikel di Rappler Indonesia menyebutkan istilah serangan merujuk pada penumpasan pemberontakan Permesta pada 1958. Serangan dilakukan menjelang fajar.

Penjelasan dari Pusat Studi Anti-Korupsi KPK menyebut istilah serangan fajar berasal dari kalangan militer. Tentara biasanya menyergap dan menguasai daerah target secara mendadak di pagi buta.

Bentuk-Bentuk Serangan Fajar

Serangan fajar bisa beragam bentuk. Namun, umumnya dilakukan dalam tiga bentuk.

Pertama, pemberian uang. Uang, yang kadang diselipkan di dalam amplop, merupakan modus utama untuk melakukan serangan fajar. Uang dipilih karena bentuknya yang kecil, mudah dibawa, dan gampang diselipkan.

Kedua, Serangan fajar juga bisa berbentuk sembako, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir. Biasanya, kalau serangan fajar dilakukan di masa tenang, paket sembako tidak dilengkapi kartu nama atau brosur dari calon atau kandidat.

Ketiga, di masa sekarang, agar aksi ini tak menyisakan jejak, serangan fajar bisa dilakukan lebih rapi lagi, misalnya berbentuk voucher pulsa atau paket data. Ada juga yang berbentuk voucher belanja atau voucher liburan.

Seberapa Parah Politik Uang di Indonesia?

Merujuk pada penelitian Burhanuddin Muhtadi (2019), pada pemilu 2014 dan pemilu 2019, ada 63,5 juta pemilih yang terlibat dalam politik uang untuk pemilihan legislatif atau pileg.

Pada pemilu 2019,  proporsi pemilih yang terlibat politik uang dalam Pemilu 2019 di kisaran 19,4 persen hingga 33,1 persen.

Laporan warga yang diterima Posko Jaga Suara terkait indikasi pelanggaran dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 per Oktober 2024

Merujuk pada penelitian Burhanuddin Muhtadi (2019), Indonesia menempati urutan ketiga di dunia yang pemilihnya paling banyak terpapar politik uang. Indonesia hanya di bawah Uganda dan Benin.

Sementara menurut riset Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebanyak 72 persen masyarakat Indonesia mengaku pernah terpapar politik uang pada Pemilu 2019.

Awasi dan Lawan

Serangan fajar atau politik yang sangat berbahaya dan merusak demokrasi. Politik uang membuat proses demokrasi teracuni. Kandidat yang tidak kompeten, bahkan mungkin tak berintegritas, bisa memenangkan Pilkada bermodalkan uang.

Lebih jauh, serangan fajar atau politik uang menjadi pemicu korupsi Kepala Daerah. Mereka yang terpilih lewat jalur politik uang akan berusaha mengembalikan pengeluaran elektoralnya lewat korupsi.

Karena itu, kita tak boleh memberi tempat kepada serangan fajar. Tak hanya mengutuk, kita perlu aktif menggalang kampanye dan aksi untuk memerangi penyakit terkutuk ini.

Pertama, kita harus menjadi pemilih yang kritis. Pemilih yang rasional punya sistem imun yang disebut: nalar kritis. Pemilih yang kritis tidak akan rela menggadaikan suaranya yang bermakna hanya untuk uang atau imbalan apa pun.

Kedua, mari mengedukasi orang-orang sekitar kita, dari keluarga, kerabat, tetangga, teman-teman dekat, hingga masyarakat umum. Perlakukanlah serangan fajar atau politik uang layaknya wabah penyakit. Lindungi orang-orang di sekitarmu atau komunitasmu. Edukasi mereka dengan bahaya politik secara hukum dan bagi penyelenggaraan negara.

Ketiga, Jika melihat praktek serangan fajar, maka rekam, gagalkan, dan laporkan. Anda bisa melaporkan pada Bawaslu dan lembaga pemantau pemilu independen. Anda juga bisa mengupload dan menyebarkannya di media sosial agar ada penghukuman publik.

Selamat berjuang demi Indonesia yang lebih baik. Lawan politik uang dalam segala rupa-rupanya.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prev
Koalisi Kiri Menang di Pemilu Presiden Uruguay

Koalisi Kiri Menang di Pemilu Presiden Uruguay

Koalisi kiri Frente Amplio (Broad Front) berhasil mengantarkan Yamandú Orsi

Next
Bahaya Politik Cawe-Cawe Prabowo

Bahaya Politik Cawe-Cawe Prabowo

“My loyalty to my party ends where my loyalty to the country begins

You May Also Like
Total
0
Share