Relawan Jaga Suara dan Kawan 98 meresmikan posko Jaga Suara untuk memastikan Pilkada berjalan bersih sekaligus untuk mengawal suara Cagub-Cawagub Jakarta Pramono Anung- Rano Karno.
Acara peresmian posko yang berlangsung di Jalan Sungai Barito Nomor 3, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara ini dihadiri langsung oleh Tim Pemenangan Pram-Doel, Cornelia Agatha.
Kedatangan pemeran Sarah dalam film “Si Doel Anak Sekolahan” Ini langsung disambut meriah oleh 300-an peserta yang mayoritas Ibu-ibu dan pemuda-pemudi Karang Taruna.
Menurut Cornelia, pasangan Pram-Doel sangat berkomitmen untuk memajukan Jakarta, termasuk perlindungan perempuan dan anak-anak.
“Jakarta yang maju, hanya mungkin kalau perempuan dan anak-anak merasa aman dan terpenuhi hak-haknya,” kata pemeran Sarah dalam film “Si Doel Anak Sekolahan” ini.
Menurutnya, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk KDRT, masih sangat tinggi di Jakarta. Mengutip data Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jakarta, sepanjang 2023 ada 1.682 kasus kekerasan terhadap perempuan di Jakarta.
“Pram-Doel akan menjadikan Jakarta kota yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak. Kalau perempuan berdaya, termasuk pemberdayaan ekonominya, maka Jakarta akan menyala,” kata perempuan yang pernah jadi Ketua Komnas Perlindungan Anak DKI Jakarta ini.
Untuk itu, Cornelia sangat mengapresiasi inisiatif Jaga Suara dan Kawan 98 yang membentuk Posko Jaga Suara untuk mengamankan kemenangan Pram-Doel dari potensi kecurangan dan Pram-Doel.
“Posko ini penting sekali agar suara kita tidak hilang dan Pram-Doel tidak dicurangi,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Jaga Suara dan Kawan 98, Kelik Ismunanto, mengajak warga untuk berpartisipasi dalam mengawal Pilkada agar berjalan bersih sekaligus memenangkan Pram-Doel satu putaran.
“Dari berbagai survei, Pram-Doel unggul dari kandidat lain, bahkan ada potensi menang satu putaran. Ini yang harus kita jaga dan kawal, agar kemenangan Pram-Doel bisa menang satu putaran,” tegasnya.
Kelik menyampaikan, launching Posko Jaga Suara di Sungai Barito, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, merupakan posko pertama. Selanjutnya, posko-posko serupa akan didirikan di berbagai kelurahan di Jakarta.
Posko-posko ini akan menggalang partisipasi warga untuk aktif memantau proses Pilkada, dari sisa masa kampanye, minggu tenang, hari pemungutan suara, hingga mengawal proses penghitungan suara.
“Pilkada adalah alat politik bagi rakyat untuk menghasilkan pemimpin yang jujur, bersih, dan berintegritas, sehingga mampu memajukan Jakarta. Dan itu hanya mungkin jika Pilkada berjalan bersih dan jurdil,” ujar Kelik.
Nantinya, selain diisi berbagai kegiatan, posko ini akan menerima pengaduan dari warga terkait dugaan pelanggaran Pilkada. Selain itu, di setiap posko akan ada manual yang akan dipelajari warga untuk melakukan proses jaga suara.