Merdika.Id

Menyajikan analisis dan liputan mendalam terhadap berbagai isu sosial, politik, ekonomi, budaya, maupun internasional. Kami menggunakan sudut pandang yang kritis, jernih, dan berbasis data.

Ingin ikut berkontribusi memperkaya gagasan-gagasan kami, silahkan kirim artikel ke:

Redaksi Merdika.Id

Blueprint

A perfect balance of exhilarating flexiblity and the effortless simplicity of the Code Supply Co. WordPress themes.

The ultimate publishing experience is here.

5 Aktivis Muda yang Mengubah Sampah jadi Karya Seni

Nzambi Matee (Kredit foto: worldarchitecture.org)

Menurut Greenpeace, sejak 1950-an kehidupan manusia sudah memproduksi lebih dari 8,5 miliar ton sampah plastik. Jumlah itu setara dengan berat satu miliar gajah. Sayang sekali, hanya 8 persen dari sampah tersebut yang berhasil didaur ulang.

Di antara mereka yang bergelut mengatasi limbah, tercatat ada anak-anak muda dari berbagai belahan negeri yang tak mau berpangku tangan melihat tumpukan plastik berserakan. Limbah itu mereka olah menjadi karya seni bernilai tinggi.

Berikut lima anak muda yang berhasil merevolusi pengelolaan sampah.

Nzambi Matee, Kenya

Kenya membuang sampah plastik 24 juta ton setiap bulannya. Akibatnya, banyak drainase tersumbat dan hampir 50 persen sapi ternak terkontaminasi sampah.

Pada 2018, Nzambi Matee, seorang anak muda ahli analis data, membuat revolusi. Dia berhasil mengubah sampah-sampah plastik itu menjadi batu bata untuk paving block.

Agar usahanya itu menjadi gerakan besar, dia mengajak pemuda lainnya dan mendirikan perusahaan bernama Gjenge Makers. Tahun 2019, dia menciptakan mesin untuk mengubah sampah-sampah menjadi paving block.

Atas prestasinya itu, Matee mendapat penghargaan Young Champion of the Earth dari Program Lingkungan PBB (UNEP).

Adeyemi Emmanuel, Nigeria

Adeyemi adalah seniman visual dan perancang busana asal Lagos, Nigeria. Dia berhasil membuat terobosan besar untuk mendaur ulang sampah-sampah plastik yang menyumbat drainase di Kota Lagos.

Adeyemi mengubah sampah plastik itu menjadi tas atau dompet yang menarik. Dia menamai produk hasil buatannya itu dengan brand: ECO.

Tas dan dompet-dompet itu dijual Adeyemi dengan harga 8.000 dan 30.000 naira (22 USD-83 USD) lewat akun media sosialnya.

Daniel Webb, Inggris

Daniel Webb, yang tinggal di Kota Margate, kesal dengan sampah plastik yang merusak rumput laut di tepi pantai dekat pemukimannya.

Daniel kemudian mengumpulkan semua sampah yang ia temukan, baik di tepi pantai maupun di supermarket atau toko. Daniel lalu mengubahnya menjadi instalasi mural raksasa yang dinamai “Everyday Plastic”.

Webb memulai petualangannya pada 1 Januari 2017. Dan pada malam tahun baru berikutnya, dia berhasil mengumpulkan lebih dari 22.80 liter plastik atau sekitar 4.490 barang plastik.

Veronika Richterova, Republik Ceko

Veronika Richterova adalah seniman Ceko yang punya inisiatif mengubah sampah plastik, terutama botol-botol minuman berbahan plastik, menjadi produk seni.

Dari tahun 2004, Veronika sudah berkelana lebih dari 76 negara dan mengumpulkan ribuan botol yang diubah jadi karya seni dan dipajang. Idenya sederhana: daripada menjadi sampah, botol-botol itu bisa dikumpulkan, dipanasi sedikit, dan bisa dibentuk menjadi sebuah karya seni.

Dia mengumpulkan sampah botol plastik lalu mengubahnya menjadi produk seni. Dia menamai produk seninya itu PET-ART. Sekarang ini semua produk seninya ditaruh di sebuah museum yang disebutnya PET-ART Museum.

Suzette Hendricks, yang tinggal di Port Elizabeth, Afrika Selatan, punya ide untuk mengubah sampah plastik menjadi tikar dan keset lantai.

Suzette Hendricks, Afrika Selatan

Suzette Hendricks, yang tinggal di Port Elizabeth, Afrika Selatan, punya ide untuk mengubah sampah plastik menjadi tikar dan keset lantai.

Dia mendapatkan idenya itu dari YouTube. Suzette punya rumah singgah untuk penyandang cacat: Lake Farm Center. Nah, bersama penghuni Lake Farm, dia mengubah sampah-sampah plastik itu menjadi tikar.

Menariknya, sebagian besar tikar-tikar itu disumbangkan kepada tunawisma di kotanya.

Total
0
Shares
Comments 1
  1. Di indonesia sdh ada beberapa, sayang ngga viral, ada Novita Tan yg mengubah sampah plastik jadi konblok/bata blok, ada pula Dimas dari GetPlastic yg mengubah sampah plasti jadi bahan bakar minyak dan sdh teruji utk di gunakan pada kendaraan bermotor. Monggo di ulas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prev
5 Tokoh Pergerakan Pendidikan Nasional

5 Tokoh Pergerakan Pendidikan Nasional

Nelson Mandela pernah bilang, pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk

Next
5 Tokoh Pergerakan Pendidikan Nasional

5 Tokoh Pergerakan Pendidikan Nasional

Nelson Mandela pernah bilang, pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk

Total
0
Share