Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menyatakan akan terus mengawal regulasi bonus hari raya (BHR) keagamaan bagi pengemudi ojek online (ojol), taksi online (taksol) dan kurir. Untuk memastikan bonus itu diberikan secara adil, SPAI pun membuka layanan pengaduan melalui nomor WhatsApp 081511982590.
Nantinya seluruh laporan aduan yang masuk akan dijadikan sebagai materi yang harus ditindaklanjuti oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
“Laporan aduan ini akan kami sampaikan dan kawal untuk ditindaklanjuti oleh Kementerian Ketenagakerjaan,” ujar Ketua SPAI, Lily Pujiati, melalui keterangan tertulis, Rabu (12/3).
Menurut Lily, terbitnya Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan tentang BHR merupakan hasil perjuangan bersama seluruh serikat pekerja dan komunitas ojol di berbagai kota yang konsisten menuntut hak-haknya selama satu dekade terakhir.
Setelah terbitnya ketentuan tersebut, selanjutnya SPAI mendesak agar BHR bisa diberikan secara adil dan tidak diskriminatif. Dalam pandangan SPAI, semua pengemudi ojol harus bisa menerima BHR tanpa kecuali.
Lily mensiyalir ada kecenderungan yang bakal menerima BHR adalah pengemudi ojol yang memiliki akun prioritas. “Karena ada kecenderungan yang menerima adalah akun ojol prioritas,” lanjutnya.
Terkait hal ini, SPAI mendesak dihapusnya skema prioritas dalam setiap orderan yang diterapkan oleh platform. Karena skema ini membuat pengemudi ojol tidak mendapatkan persamaan hak dalam pekerjaannya. Di sisi lain, skema prioritas juga memaksa pengemudi untuk bekerja belasan jam, melebihi standar jam kerja 8 jam yang akan berisiko tinggi pada kecelakaan kerja di jalan raya.
Lily pun menegaskan akan tetap melanjutkan tuntutan atas status sebagai pekerja tetap karena pengemudi online masuk dalam hubungan kerja. Sehingga, dengan demikian, di tahun depan pengemudi ojol, taksol, kurir akan mendapatkan THR secara penuh.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah meminta perusahaan layanan angkutan berbasis aplikasi memberikan bonus hari raya kepada pengemudi atau kurir yang selama ini menjadi mitranya.
“Seluruh perusahaan layanan angkutan berbasis aplikasi untuk memberi bonus hari raya kepada pengemudi dan kurir online dalam bentuk uang tunai dengan mempertimbangkan keaktifan kerja,” katanya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/3) lalu.
Dikatakan Prabowo, saat ini terdapat sekitar 250 ribu pengemudi dan kurir online yang aktif. Sedangkan yang berstatus part-time mencapai 1-1,5 juta pekerja.