Lima Cara Menunjukkan Jiwa Kepemimpinan—Meski Tanpa Jabatan Resmi

Tulisan ini adalah bagian dari seri “How to Be a Better Human” dari TED, yang setiap artikelnya berisi tips-tips bermanfaat dari orang-orang di komunitas TED.


Lantaran belum punya jabatan resmi bukan berarti kamu bukan seorang pemimpin.

Tapi kalau kamu punya cita-cita untuk suatu hari nanti naik jadi pemimpin tim atau manajer, ada satu dilema yang harus kamu hadapi: kamu harus bisa menunjukkan sikap kepemimpinan di tempat kerja — tanpa pernah punya peran resmi sebagai pemimpin.

Padahal, saat kamu kerja bareng tim, sebenarnya banyak momen kepemimpinan yang mungkin pernah kamu ambil alih. Hanya saja, kamu mungkin gak sadar atau gak menganggapnya sebagai momen penting.

Banyak orang lebih suka cari kambing hitam dan bikin alasan, tapi pemimpin sejati justru ambil tanggung jawab dan fokus cari solusi.

Nah, di bawah ini ada lima cara buat menunjukkan kepemimpinan di tempat kerja, supaya kamu bisa mengenali momen-momen itu, bertindak dengan tepat, dan menjadikannya bukti bahwa kamu adalah pemimpin yang dibutuhkan timmu:

  • Ambil tanggung jawab

Segera ambil inisiatif waktu ada tugas baru. Jadilah orang pertama yang menawarkan diri untuk ambil pekerjaan yang sesuai dengan kemampuanmu. Tapi catatan ya: kamu gak perlu menyanggupi semua hal — cukup pilih tugas yang memang bisa kamu kerjakan dengan baik atau yang bisa bantu kamu berkembang.

Selain itu, bertanggung jawablah atas apa yang kamu kerjakan — bahkan ketika proyeknya gagal. Banyak orang cenderung lempar kesalahan ke orang lain, tapi pemimpin yang baik justru mengakui kesalahan, belajar dari situ, dan cari solusinya. Sikap bertanggung jawab inilah yang membedakan mereka yang sekadar “berambisi jadi pemimpin” dengan mereka yang pasti akan jadi pemimpin.

  • Libatkan orang lain

Setiap organisasi pasti butuh pemimpin yang percaya bahwa keberhasilan tim lebih penting daripada keberhasilan pribadi. Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan sikap ini adalah dengan memastikan semua orang terlibat — dalam rapat, sesi curah pendapat, atau pengambilan keputusan penting.

Semakin sering kamu melibatkan rekan-rekanmu dalam proyekmu, atau menawarkan bantuan dalam proyek mereka, semakin kamu menunjukkan bahwa kamu siap memimpin.

Dengan banyak berkolaborasi, kamu juga akan belajar dari orang-orang yang punya pengalaman dan keahlian berbeda. Dan kamu akan membangun hubungan dengan orang-orang yang mungkin suatu hari nanti akan kamu pimpin.

  • Berani bersuara

Jangan ragu buat menyampaikan ide saat rapat, memberi masukan ke rekan kerja maupun atasan, dan mendukung ide yang menurutmu bagus — baik itu idemu sendiri maupun ide orang lain. Kamu gak perlu jadi orang yang paling vokal atau cerewet, tapi kamu perlu menyampaikan ide-ide itu.

Kalau kamu kesulitan bicara di forum besar, kamu bisa sampaikan pendapatmu secara pribadi — lewat obrolan langsung atau lewat email. Tapi kalau kamu benar-benar yakin punya ide bagus, kamu punya tanggung jawab buat menyuarakannya demi kebaikan tim. Dan dari situ, orang lain akan mulai melihat kamu sebagai calon pemimpin.

  • Bertanya

Bertanya bukan cuma cara buat ‘bersuara’ ketika kamu belum punya ide, tapi juga strategi yang sangat berguna. Saat kamu bertanya dalam rapat atau diskusi, kamu membantu orang lain mempertajam ide mereka dan membuka jalan untuk perbaikan.

Bertanya juga menunjukkan bahwa kamu peduli, antusias, dan punya cara pandang yang mungkin belum terpikirkan oleh orang lain. Bahkan ketika kamu gak punya ide yang konkret, bertanya tetap bisa jadi kontribusi yang berarti. Lama-lama, kamu akan dikenal sebagai orang yang bisa diandalkan untuk memberi masukan — dan bisa jadi, kamu akan dipercaya memegang tanggung jawab sebagai pemimpin.

  • Tepati janji

Kalau kamu sudah bilang sanggup ngerjain sesuatu, pastikan kamu benar-benar menyelesaikannya — tepat waktu dan sesuai standar yang diminta. Kalau kamu ambil proyek baru, pastikan kamu juga bisa menyelesaikannya dengan baik.

Biasanya, di organisasi manapun, orang yang cepat naik jabatan kepemimpinan adalah mereka yang kinerjanya tinggi. Jadi, meskipun kamu aktif bantu tim, berani bicara, dan sering bertanya, kalau tugas-tugas utama kamu gak selesai dengan baik, ya jangan harap dipromosikan — bisa-bisa posisimu yang sekarang aja dipertanyakan.

Penutup

Lima hal di atas bukan cuma soal “biar kelihatan” di mata atasan, tapi juga kesempatan buat kamu menambah keterampilan dan membentuk versi terbaik dari dirimu sebagai pemimpin. Ini semacam program pengembangan kepemimpinan versi kamu sendiri. Iya, semua itu bisa kamu ceritakan saat wawancara kerja nanti, tapi yang lebih penting lagi, semua itu akan jadi bekal nyata untuk bekerja lebih baik.

Dengan cara ini, kamu bisa jadi pemimpin — bahkan sebelum kamu dikasih gelar itu. Pemimpin yang bisa bikin tim kamu kerja lebih solid dan lebih hebat dari sebelumnya.


Artikel ini pertama kali terbit di DavidBurkus.com dan kemudian ditayangkan lagi oleh ideas.ted.com. Diterjemahkan dan ditayangkan ulang ini sebagai inspirasi untuk pembelajaran.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prev
Revolusi Mei 1968: Ketika Kaum Muda dan Pekerja Mengguncang Prancis

Revolusi Mei 1968: Ketika Kaum Muda dan Pekerja Mengguncang Prancis

Tahun 1959, Prancis punya presiden baru bernama Charles de Gaulle, seorang

Next
Kepemimpinan Perempuan dan Isu Lingkungan

Kepemimpinan Perempuan dan Isu Lingkungan

Dalam konteks ini, perempuan memainkan peran krusial yang kerap kali luput dari

You May Also Like
Total
0
Share