Ini 5 Diktator Paling Korup di Dunia

Kediktatoran tak hanya merusak demokrasi. Pada kenyataannya, banyak diktator di dunia yang memanfaatkan kekuasaannya yang panjang untuk memperkaya diri.

Selain berkuasa dengan tangan besi, rezim otoriter juga kerap menjual nasionalisme chauvinis. Mereka memonopoli tafsir terhadap negara dan patriotisme. Lucunya, ketika rakyat disuruh bersetia dan bekerja tanpa pamrih kepada negara, rezim otoriter justru sibuk memperkaya keluarga dan kroninya.

Berikut ini lima diktator sekaligus dinasti politik terkorup di dunia.


Soeharto

    Soeharto adalah diktator di Indonesia yang berkuasa dari 1967-1998. Ia merebut kekuasaan lewat kudeta merangkak (creeping coup).

    Berdasarkan laporan Transparency International (TI) pada 2004, Soeharto menempati urutan pertama sebagai diktator terkaya sekaligus terkorup di dunia.

    Selama berkuasa, tokoh yang mendapat gelar Bapak Pembangunan itu diduga menggelapkan uang hingga USD 15-35 miliar atau sekitar Rp 231-539 triliun (kurs Rp15.400). Setelah kekuasannya berakhir, ia mewariskan utang sebesar Rp 1500 triliun untuk rakyat Indonesia.

    Ferdinand Marcos

    Ferdinand Marcos adalah diktator Filipina yang berkuasa dari 1965-1986. Kekuasaannya terguling oleh “people power” pada 1986.

    Marcos menduduki peringkat kedua sebagai diktator paling korup di dunia. Selama berkuasa, ia menggunakan hukum darurat militer untuk menindas oposisi dan membungkam kritik.

    Menurut catatan Amnesti Internasional, ada 70.000 orang dipenjara, 34.000 disiksa dengan kejam, dan 3.200 orang dibunuh selama masa kekuasaannya yang kelam.

    Selain itu, Marcos dan istrinya, Imelda Marcos, dituduh mencuri ₱500 miliar atau USD 10 miliar uang negara Filipina.

    Mobutu Sese Seko

    Mobutu adalah diktator di Republik Demokratik Kongo. Ia berkuasa selama 32 tahun: 1965-1997. Ia berkuasa lewat kudeta militer pada 1965.

    Selama berkuasa, Mobutu menggunakan kekuasaanya untuk memperkaya diri. Tak hanya mengambil keuntungan negerinya dari ekspor mineral, ia juga menggelapkan pinjaman asing.

    Berdasarkan data Transparency International, Mobutu merampok uang negerinya sebesar USD 5 miliar. Hingga kekuasaannya berakhir, kekayaannya tetap tak tertandingi oleh orang-orang Kongo.

    Alberto Fujimori

    Alberto Fujimori adalah diktator Peru yang berkuasa dari 1990-2000. Fujimori dikenal dengan kebijakan neoliberalnya yang disebut “Fuji Shock”.

    Saat berkuasa, Fujimori menekankan stabilitas politik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia membungkam oposisi, memberangus demokrasi, lalu membangun dinasti politiknya: Fujimori family.

    Pria yang mewarisi darah Jepang itu disebut mampu membuat ekonomi Peru tumbuh pesat. Namun, dia juga diduga sukses menambah pundi-pundi kekayaannya dari hasil korupsi sebesar USD 600 juta.

    Jean-Claude Duvalier

    Jean-Claude Duvalier adalah diktator Haiti yang berkuasa dari 1971 hingga 1986. Dia menjadi presiden pada usia 19 tahun.

    Duvalier melanjutkan kekuasaan bapaknya, François Duvalier, yang juga diktator. Begitu berkuasa, Duvalier memerintah dengan tangan besi. Gaya hidupnya sangat mewah dan korup.

    Bahkan pernikahannya disokong dana negara sebesar USD 3 juta. Transparency International pun melaporkan jumlah uang yang diduga digelapkannya mencapai USD 300-800 juta. Ia di digulingkan oleh pemberontakan rakyat pada Februari 1986.

    Total
    0
    Shares
    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Prev
    Belajar dari Chavez dan Strategi Elektoralnya

    Belajar dari Chavez dan Strategi Elektoralnya

    Perkembangan kapitalisme yang tidak merata di Amerika Latin menyebabkan keunikan

    Next
    9 Desember

    9 Desember

    Saya masih bocah ketika siaran Dunia Dalam Berita menyajikan peristiwa-peristiwa

    You May Also Like
    Total
    0
    Share