Krisis Mikroplastik: Tingkat Polusi Bisa Berlipat Ganda pada 2040

Mikroplastik telah merambah setiap lingkungan di Bumi. Kontaminasi dari polusi ini diproyeksikan akan semakin memburuk.

Menurut studi baru yang diterbitkan jurnal Science, polusi mikroplastik bisa lebih dari dua kali lipat pada 2040, sehingga regulasi yang ketat menjadi kebutuhan mendesakm

Temuan yang mencakup lebih dari 20 tahun penelitian tentang mikroplastik, menekankan pentingnya tindakan global untuk mengatasi penyebaran partikel plastik kecil ini.

“Kontaminasi lingkungan bisa dua kali lipat pada tahun 2040 dan kerusakan yang luas telah diprediksi,” catat para peneliti dalam makalah tersebut.

“Dua puluh tahun setelah publikasi pertama yang menggunakan istilah mikroplastik, kami mengulas pemahaman saat ini, memperbaiki definisi, dan mempertimbangkan prospek di masa depan,” tambah mereka.

Menyelami lebih dalam

Mikroplastik adalah partikel plastik kecil, biasanya berukuran kurang dari 5 milimeter, yang berasal dari penguraian produk plastik yang lebih besar atau sengaja dibuat untuk tujuan industri. Diperkirakan sekitar 40 megaton mikroplastik dilepaskan setiap tahun.

Partikel-partikel ini telah ditemukan di berbagai lingkungan secara global, termasuk lautan, sungai, tanah, air keran, makanan, hewan, udara yang kita hirup, bahkan di dalam tubuh manusia. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya sangat sulit dihilangkan dari lingkungan. Lebih dari itu, mereka berpotensi terakumulasi dalam rantai makanan.

“Di mana pun melihat, kami menemukan plastik. Dari lokasi terpencil di seluruh dunia hingga ke dalam tubuh kita sendiri, plastik telah teridentifikasi,” kata Joel Rindelaub, dosen senior di Universitas Auckland.

“Polusi plastik tidak benar-benar hilang; ia hanya terurai menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Sementara penelitian tentang polusi plastik di lingkungan masih berlangsung, satu hal tetap jelas: plastik ada di sini dan akan tetap ada,” tambahnya.

Dampak penuh dari paparan mikroplastik terhadap kesehatan manusia belum sepenuhnya dipahami, tetapi studi yang ada sudah mengidentifikasi efek berbahaya. Termasuk masalah pernapasan, gangguan mikrobiota usus, gangguan endokrin, dan toksisitas dari bahan kimia yang terkait dengan mikroplastik.

Dalam makalah tersebut, para ilmuwan menekankan penelitian terkini tentang mikroplastik, sumber, dan dampaknya, sambil mengusulkan strategi untuk mengatasi masalah polusi signifikan ini. Mereka menyoroti perlunya metode pengambilan sampel yang lebih baik dan kategorisasi mikroplastik yang lebih tepat untuk memfasilitasi regulasi yang efektif.

Para ahli mendukung pendekatan multidisipliner terhadap regulasi di bawah Perjanjian Plastik Global yang akan datang. Diharapkan memasuki putaran diskusi kelima pada November, perjanjian ini menjadi peluang penting kolaborasi internasional melawan mikroplastik.

Para peneliti menyatakan meskipun mengurangi pelepasan mikroplastik sangat penting, namun sangat penting untuk mengurangi produksi plastik secara keseluruhan guna menghindari risiko tinggi kerusakan lingkungan yang tidak dapat diperbaiki.

Diterjemahkan oleh Raymond Samuel dari Al Mayadeen.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prev
Kisah Suffragette dan Perjuangan Hak Pilih Perempuan

Kisah Suffragette dan Perjuangan Hak Pilih Perempuan

Awal abad ke-20, ketika perjuangan kaum perempuan untuk hak pilih mulai

Next
Tips Jadi Pemilih Kritis saat Pilkada

Tips Jadi Pemilih Kritis saat Pilkada

Hey, guys, Indonesia bakal menggelar pemilu lokal pada 27 November 2024

You May Also Like
Total
0
Share